Malam yang indah, bintang -bintang
bertaburan di langit sana kerlap-kerlip indah dan cahaya masa lalu yang baru
sampai pada pandangan mata tidak tampak redup malahan bercahaya dan seperti
hidup saling berkedip-kedip, kita tidak
akan tahu apakah bintang-bintang itu sudah padam atau masih bersinar karena
yang tampak adalah cahaya masa lalu, tapi tentu kita tidak perlu memikirkan hal
itu karena akan mengurangi nilai keindahan.
Aku duduk di beranda rumah sambil
mendengarkan musik piano, terasa melengkapi keindahan suasana di malam itu
kemudian keindahan semakin terasa ketika datang seorang wanita yang sangat ku
kagumi. Dinda, dia berkunjung ke rumahku seperti kebiasaannya pada malam
selepas isya, malam itu dia memakai baju berwarna biru, rambutnya dia biarkan
tergerai panjang, dia begitu anggun dan sangat sempurna dalam pandangan mataku
meski kita tahu tidak ada yang sempurna di dunia ini, tapi sebagai manusia
dinda sudah termasuk sesuatu yang sempurna
Aku selalu bahagia bila dia mengunjungiku,
bukan karena keindahan yang dimilikinya semata tapi karena aku merasa diterima,
diperhitungkan, dianggap dan dibutuhkan olehnya menjadikan ku merasa seseorang
yang berguna walau dia datang hanya sekedar mengobrol ringan.
Dinda duduk disampingku dan tentu tidak
lupa seulas senyuman di bibirnya menyapaku dan ku balas dengan senyuman pula
dengan setulus hati
"cerah ya malam ini" katamu
Aku tersenyum "dinda mau minum
apa?" tanyaku
"dinda mau yang manis-manis"
Dan kuambilkan air seperti yang kau minta,
kuambilkan pula makanan ringan yang manis
"terima kasih!" katamu dengan
lembut
"sama-sama"
Lalu kau meminumnya, dan kuperhatikan bibir
indahmu yang menyentuh gelas begitu menawan dan segera aku menguasai diri,
tidak seharusnya aku berfikiran yang aneh-aneh
"ka..!" panggilmu kemudian
"ya"
"dinda mau tanya sesuatu yang membuat
dinda kurang fahami"
"apa itu"
"apakah arti cinta dan keindahan bagi
kakak"
"Cinta adalah sesuatu yang dapat
mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit
menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan
menjadi rahmat, sedang kaindahan adalah fenomena kehidupan yang terjadi"
jawabku langsung
"ooh dalem banget.., lalu maksud
keindahan adalah fenomena yang terjadi itu apa kak, dinda nggak ngerti?"
"dinda... keindahan itu datang antara
kesedihan dan kebahagiaan, tidak akan ada tawa tanpa tangisan, tidak ada cinta
bila tidak ada benci, tidak akan ada rindu tanpa rasa bosan dan dari timbal
balik itu maka lahirlah fenoma-fenoma kehidupan yang bermacam-macam, dan
disitulah letak keindahannya"
"jadi menurut kakak keindahan adalah
kehidupan itu sendiri?"
"benar dinda, keindahan adalah
kehidupan dan hukum alam yang terjadi"
"bagaimana dengan orang-orang yang
hidupnya sengsara, malah dia ingin bunuh diri apa itu menurut kakak sebuah
keindahan, atau bencana-bencana alam yang besar dan membunuh manusia apakah
menurut kakak itu sebuah keindahan juga?"
"letak keindahannya bila kita
memandangnya secara luas dinda seperti yang kakak katakan tadi bahwa keindahan
adalah fenoma-fenomena kehidupan yang terjadi"
"dinda sangat tidak mengerti kak, kakak ini aneh menurut dinda keindahan adalah
sesuatu yang bermakna, sesuatu yang spesial, sesuatu yang kita harapkan,
keindahan adalah suatu kenyamanan yang kita rasakan, seperti misal malam ini,
bintang-bintang begitu cerah menghiasi malam dan kita berdua menikmatinya
dengan duduk santai ditemani minuman yang manis, menurut dinda keindahan adalah
seperti sekarang"
"memang tetapi dinda memandangnya
secara sempit, coba pikirkan dan bayangkan jika setiap hari dinda merasakan
malam seperti ini dan terus seperti ini, tidak ada siang hanya malam yang
bertaburan bintang seperti malam ini apa yang dinda rasakan?"
"ya bosan kak"
"coba bayangkan kembali jika di dunia
ini orang - orang saling mencintai dan mengasihi tidak ada orang-orang yang
saling membenci satu sama lain, semuanya penuh dengan orang - orang yang saling
mencintai dan mengasihi maka kata atau istilah 'cinta' itu tidak akan pernah
ada karena tidak ada benci dalam diri mereka, atau begini dinda suka nonton
film kan, coba kakak tanya apa yang membuat suatu film itu menjadi
menarik?"
"pemain-pemain nya ganteng-ganteng,
cerita nya berliku-liku dan... Ya githu deh"
"yang membuat suatu film itu menarik
karena didalam nya terdapat cerita orang baik dan orang jahat, suatu film
menjadi menarik karena ada tantangan dan ada rintangan di dalam ceritanya, ada
ga sekarang film yang di dalam ceritanya orang baik semua tidak ada pengganggu
hubungan sepasang kekasih misalnya?"
Dinda menggeleng pelan
"film sama saja dengan kehidupan kita
dinda, dimana orang baik dan orang jahat harus tetap ada, dimana putih dan
hitam harus tetap ada"
"lalu hubungannya dengan keindahan
yang dinda tanyakan apa?"
"menurut kakak sesuatu yang menarik
itu berarti indah, film yang menarik sama dengan film yang indah, kehidupan
yang menarik sama dengan kehidupan yang indah dan seterusnya dan
seterusnya.."
"oh dinda ngerti sekarang bahwa hidup
ini akan menjadi indah bila didunia ini kita tinggal bersama macam-macam orang,
misal bersama pemuka agama, bersama pembunuh, bersama pencuri, bersama ilmuwan
dan yang lainnya begitu kan..?"
"ya itu menurut kakak, terserah
pendapat dinda bagaimana, atau pendapat orang lain bagaimana, dan disinilah
letak keindahannya itu dinda. Yaitu perbedaan"
Kemudian tidak terasa malam kian larut,
obrolan kita semakin seru dan engkau begitu senangnya menanyai dan mendebatku
dalam segala hal, tapi itulah kita dinda, itulah keindahan yang kita miliki
berdua, dan karena engkau wanita dan aku laki-laki, kita berbeda jenis kelamin
yang kemudian lahirlah keindahan karena perbedaan itu.
Hampir setiap malam engkau menjumpaiku
hanya untuk berbagi ilmu, dan aku senang dinda, bisa menjalin hubungan yang
indah denganmu, atas nama cinta yang kita berdua tak pernah ungkapkan, kita
telah berjanji dalam hati masing-masing untuk saling berbagi dan saling mengisi
kekosongan diantara kita.