(Sebuah Rahasia) Energi Semesta

2 komentar



Malam ini tidak seperti malam-malam sebelumnya, terasa lebih dingin dan menyeramkan, aku sedang duduk menghadap komputerku sambil mengetikan sebuah cerita tentang seseorang, aku suka menulis cerita berupa cerpen lalu aku postingkan di blog, menulis memang kegemaranku dan aku ingin menyalurkan hobi tulis menulis di blog kurasa blog adalah media yang tepat dalam era digital seperti sekarang.

Cerita andalanku dan kesukaanku adalah cerita tentang seorang perempuan bernama dinda, seorang perempuan muda yang pintar dan cantik, seorang periang dan kekanak-kanakan, pada umumnya dia kugambarkan sebagai seorang perempuan yang manja dan sangat membutuhkan cinta serta kasih sayang dari orang-orang terdekatnya  terkadang menjadi perempuan nakal dan terkadang menjadi perempuan sholehah tergantung kondisi psikologis yang aku alami.

Tiba-tiba ada perasaan aneh menyelimutiku, aku merasa ada yang hadir di belakangku, bulu kudukku merinding meski sangat  takut tetapi aku mencoba untuk menengok ke belakang juga, dan sekonyong-konyong aku melihat bayangan putih seperti asap kemudian mewujud semakin jelas dan akhirnya menjelma menjadi seorang wanita muda yang cantik dalam waktu yang cepat, tidak lain penampilan dan wajahnya persis sama seperti yang selalu aku gambarkan sebagai dinda, aku gemetar dan sangat syok. aku sangat takut dengan seseorang dihadapanku itu, aku sulit untuk bergerak mataku tak mau lepas dari sosok itu, aneh dan takut bercampur aduk.

"selamat malam!" ucapnya sambil tersenyum

Aku mencoba untuk meyakinkan diri bahwa aku sedang berkhayal  atau aku sedang bermimpi, kucubit-cubit lenganku dan terasa sakit, beararti aku tidak sedang bermimpi!!

"kenapa cubit-cubit tangan kayak githu?" tanya nya

"kamu ini apa?" tanyaku masih dalam ketakutan

"apa?"

"kamu manusia?" tanyaku lagi meski aku yakin dia bukanlah manusia

"aku adalah energi yang kau ciptakan, aku adalah energi yang kamu sebut sebagai dinda"

"apa maksudnya itu?"

Kau tersenyum melihat tingkahku

"kita semua adalah energi, bukan begitu?"

Aku mengumpulkan segala daya pengetahuanku dengan kejadian didepan mataku ini, apa yang sedang kulihat merupakan hal yang baru terjadi dalam hidupku, dari asap menjadi sosok manusia kita semua pasti akan menyebutnya hantu, jin atau setan, dan bagi yang tidak terbiasa seperti ku pasti akan merasa ketakutan, tetapi kemudian entahlah ketakutanku sedikit menghilang mungkin karena wujudnya tidak menyeramkan malah sebaliknya, dia serupa dengan seseorang yang selalu aku bayangkan dan itu pula yang menjadikannya tanda tanya besar, kenapa dia serupa dengan apa yang kubayangkan.

"sebenarnya apa yang sedang terjadi? apa yang sedang kulihat? apakah aku sedang bermimpi?" tanya ku

"kau terlalu banyak bertanya!!" ujarnya dengan senyum kecut

"oke satu persatu!" aku merasa tidak takut lagi padanya

"aku ada sebagai perwujudan dari energi yang kau pancarkan terus menerus, hanya kau yang bisa melihatku"

"apa kamu hantu?"

dia hanya tersenyum saja
"lalu kau sedang melihat ku ada" lanjutnya "dan kau tidak sedang bermimpi, karena di dalam kehidupan ini tidak ada yang namanya mimpi ataupun kenyataan"

"oke, jelaskan semuanya padaku nona misterius!"

"nona misterius hahaha oke aku suka itu" katanya sambil tertawa

Kemudian dia melanjutkan
"ketahuilah kakak bahwa apa yang kita lihat adalah apa yang kita pikirkan, kita sebenarnya hidup di dalam pikiran"

"aku belum mengerti"

"apa yang kita lihat sekarang merupakan energi, yang terlihat oleh mata adalah energi yang berbentuk padat seperti aku sekarang memadatkan diri, yang sebelumnya tidak dapat kau lihat dengan mata hanya dalam kepalamu saja, komputer yang kau pakai itu juga merupakan energi yang berbentuk padat tidak seperti udara yang kita hirup, dia energi yang tidak berbentuk padat, begitupun dengan pikiran kita, pikiran apapun atau perasaan apapun semuanya membentuk suatu energi namun tidak dapat kita lihat!"

"kata-kata mu baru pertama kali aku dengar, jadi kita semua ini adalah energi, apakah energi kita sama?"

"ya sama, energi hanya ada satu dia tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan, energi sudah ada sejak dulu dan akan selalu ada"

"jadi.. Perwujudanmu ini adalah hasil dari imajinasiku, karena imajinasiku membentuk suatu energi, dan energi itu membentuk dirimu"

"ya, tetapi aku hanya bisa kau lihat dan kau rasakan saja, orang lain tidak akan merasakan kehadiran diriku, karena kau yang memancarkan energi itu sedang orang lain tidak"

"berarti sebenarnya aku berbicara dengan imajinasiku sendiri, jika orang lain melihatnya aku pasti disangka gila"

"kau tidak gila!" katanya sambil tersenyum memandangku, pandangan yang jernih dan aku menyadari bahwa dia tidak sepadat diriku, terlihat dia begitu ringan sekali

"lalu apa?" tanyaku, aku jadi merasa takut dengan diriku sendiri

"kau hanya seseorang yang penuh dengan imajinasi karena kau merasa kekurangan, kau selalu memikirkan ini dan itu, dan aku datang untuk menolongmu"

"menolong apa?"

"menolong untuk mewujudkan apa yang kau inginkan?"

Aku tertegun sejenak, aku jadi teringat dengan aladin dan lampu ajaibnya, apakah dia seperti jin yang diceritakan dalam kisah aladin yang dapat mengabulkan segala permintaan?

"jadi kau mengabdi padaku, dan akan mengabulkan segala keinginan ku?" tanyaku agak ragu

"bukan aku, tapi semesta!" jawabnya dengan yakin

"siapa itu semesta?"

"dia adalah hukum kekekalan energi, pusat semua energi, dia adalah pencipta"

"maksudmu tuhan?"

"kakak boleh menyebutnya apa saja!"

"ok, jadi kau tidak mau membicarakan agama, tapi beri aku penjelasan tentang semesta"

"semesta itu menarik apa yang kita rasakan, dia memberikan sesuatu yang kita rasakan, aku adalah ciptaan imajinasimu karena kau memancarkan energi ke semesta dan semesta meresponnya dengan mendatangkan diriku"

"oh kalau begitu kita bisa memiliki apa yang kita inginkan donk?"

"ya, tetapi ada caranya!"

"katakan padaku caranya" aku begitu antusias

"sebelum aku katakan caranya pikirkan dulu kenapa aku ada dihadapanmu dan hanya kau yang bisa melihatku?"

"karena aku memancarkan energi tentang dirimu dalam ceritaku, aku rasa itu seperti yang kau katakan padaku tadi, bukankah?"

"memang, tetapi apakah aku tampak nyata bagimu, jika ada orang lain yang melihat kau akan seperti orang gila yang berbicara sendiri"

Aku mulai berpikir dalam-dalam
"aku tidak tahu" kataku menyerah

"aku tidak akan menjadi nyata bagimu karena kau tidak merasakan kehadiranku, kau hanya menjadikanku tokoh dalam ceritamu, kau menganggapku tidak ada, perasaanmu mengatakan bahwa aku adalah hayalanmu maka aku akan tetap menjadi hayalanmu selamanya"

"untuk membuatmu menjadi nyata apa yang harus aku lakukan?"

Kau tersenyum padaku
"renungkanlah dulu kata-kata ku, kau akan temukan sendiri jawabannya di hatimu, aku akan datang lagi dan aku pergi dulu sekarang...." bersamaan dengan itu kau perlahan memudar dan akhirnya menghilang.

Aku seperti terbangun dari mimpi, tetapi tadi seperti nyata seorang wanita ya seorang wanita dalam hayalanku yang memberitahukan ku sebuah rahasia kehidupan.
Dia bilang aku akan menemukan jawabannya lewat hatiku sendiri, dan aku akan mulai berpikir.

Bersambung.











2 Responses so far

  1. sigit pram says:

    mantaap mana nih lanjutannya

  2. Anonim says:

    mantap benerrr !

    #Rangga

Leave a Reply

Labels