Kau
tersenyum, matamu berbinar menatapku, kau tentu bahagia menjalin hubungan
bersamaku yang penuh dengan canda tawa dan romansa, aku sangat bahagia saat
ini, aku selalu teringat akan dirimu, segalanya tentang mu aku tahu, aku selalu
ingin melihat rambut sebahu mu yg lurus berponi, lurus seperti benang kecil
berjajar, entah kenapa indah rasanya...
Dan
disini di pinggir danau kita menikmati sore hari, di kota bunga tempat para
konglomerat berlibur atau hanya sekedar beristirahat, tadi kita sudah mengelilingi
rumah-rumah mewah tak berpenghuni yang bisa kita duduki teras depan nya, yang
bisa kita nikamati indah tamannya dan kita berfoto dengan background
rumah-rumah bergaya eropa. Kita berdua takjub pada keindahan arsitekturnya,
begitu luasnya daya imajinasi manusia, ada yang berbentuk segitiga, ada yang
kotak dan ada juga yang bergaya sebuah hotel.
Dengan
motor matik ku kita mengelilingi setiap jalan, kau mendekapku dari belakang
terasa hangat sampai ke hati, badan ku serasa ringan karena segala penat dan
pikiran-pikiran yang berkecamuk serasa hilang, tempatnya digantikan dengan
keindahan hati, kenyamanan dan cinta. Perasaan seperti inilah yang selalu
didamba setiap orang, perasaan seperti inilah yang membuat manusia menjadi
tenang. Kita berdua bersenandung bersama melagukan getaran cinta di dada,
setiap tarikan gas yang kupacu, terasa pelukanmu semakin erat, seperti tak
ingin kau kehilangan diriku...
"Indah
dan mewah sekali rumah-rumah disini ya kak!" katamu, ketika kita melewati
sebuah rumah besar bertingkat dua
"cuman
sayang ya nggak diisi" lanjutmu
Dari
kaca spion motorku kulihat kau begitu terpesona dengan rumah besar betingkat
dua itu, tentu akupun kagum dinda, kutahu kau berkhayal untuk tinggal di rumah
itu bersamaku suatu saat nanti.
"kita
akan tinggal di rumah seperti itu suatu hari nanti" kataku dengan yakin
"oh
ya?" tanyamu menggodaku
"tidak
ada yang tidak mungkin didunia ini, selama kita percaya!"
Kaupun
tersenyum "iya, amiiin...."
kemudian
kita melihat sebuah ayunan di taman depan sebuah rumah, kau menginginkannya,
dan kita pun berhenti sejenak untuk menaiki sebuah ayunan itu. Kau begitu
senangnya kulihat dan kita tertawa bersama meikmati saat-saat indah seperti itu
yang akan selalu kita ingat sampai nanti, takkan terlupakan sampai kapanpun.
Sore
hari pun tiba, aku mengajak kau ke sebuah danau, dan disini kita berdua menatap
jernih nya air tampak menghijau karena dalam, ditengah ada juga orang yang
sedang bermain sepeda air berbentuk angsa, namun kita tidak ingin mencobanya,
karena kita hanya ingin menatapnya karena kita ingin berdua tanpa aktivitas
fisik yang sudah dilakukan dari sejak pagi, kita ingin mengistirahatkan badan
yang telah lelah.
"dinda
tidak tahu tempat ini sebelumnya, indah ya!" katamu dengan takjub
Aku
tersenyum mendengarnya, memang indah, sengaja aku ajak kau kemari karena kau
suka sekali dengan alam dan karya arsitektur, dan disini kau menemukan semuanya
bersama cinta yang telah kau dapatkan.
"disini
memang indah tapi bagi kakak ada yang lebih indah lagi" ujarku
"dimana
kak, dinda pengen liat?"
"dihatimu...!"
"ihh,
lebayyy degh!" kau tersenyum genit
"tapi
itu jujur lho, bukan dibuat-buat"
"oh
ya?"
"ya,
tentu saja!"
"mmh,
sebenarnya kalo dinda mau jujur dinda rasa ga akan seindah ini kalo nggak sama kakak.."
Aku
tersanjung mendengarmu, binar matamu menatapku dan kullihat ada sebuah
keyakinan di dalamnya, karena dari mata kita tahu isi hati seseorang.
"oh
ya?" godaku
"nggak!"
"
mmh maksud?"
"nggak
bohong maksudnya..." kau melanjutkannya dengan tawa kecil dan akupun ikut
tertawa
Kau
merapikan rambutmu, sebenarnya dari pertama bertemu tak terhitung berapa kali
kau merapikan rambut padahal sudah rapi, rambutmu lurus seperti benang berjajar
dengan poni di keningmu, aku suka. Seperti menyatakan bahwa kau adalah
perempuan periang, ceria dan manja, karena aku suka memanjakan seseorang yang
ku sayangi, aku suka dengan anak-anak maka aku juga suka perempuan yang agak
kekanak-kanakan tetapi dewasa bila menyikapi suatu hal, dan semua aku temukan
pada dirimu dinda.
Hubungan
yang kita jalani memang tidak selalu mulus, tapi dengan kekuatan cinta yang
kita miliki kita bisa melewati jalan terjal berliku, pernah suatu hari kita
akan menyerah dan ingin mengakhiri hubungan ini namun akhirnya kita tetap
bertahan, ada ketergantungan satu sama lain, kita saling membutuhkan dan kita
saling menyayangi, mudah-mudahan kita adalah jodoh yang telah ditakdirkan tuhan
untuk kita,
Aku
jadi teringat ketika pertama kali bertemu denganmu, di pusat kota sukabumi,
saat itu sore hari hujan turun dengan derasnya, aku menepi mencari perlindungan
dari derasnya hujan di depan sebuah mall, seperti kebanyakan lainnya dan begitupun dengan mu, kau waktu itu
kebasahan dan menghampiriku, atau aku kepedean mengira kau menghampiriku
tentunya kau hanya mencari perlindungan dari derasnya hujan, kau berdiri
disampingku, nafasmu tidak teratur karena berlari-lari, kau menyeka keningmu
dan kau melihat kemeja putih mu telah basah, kau mendesah pelan pastinya kau
merasa kesal karena kebasahan, kau bermata hitam bening, kulitmu putih khas
orang asia, rambutmu di potong sebahu, lurus sepertinya kau rajin creambath
atau apa aku tidak tahu, dan kau cantik sangat cantik.
Dari
sekilas pandanganku itu anehnya ada rasa yang berbeda dihatiku, aku menyukaimu
mungkin itulah yang disebut dengan cinta pada pandangan pertama, aku tidak
mengenalmu dan aku langsung mengagumi mu tanpa sebab yang pasti yang akhirnya
aku tahu itu adalah instinct atau naluri yang terpendam dalam bawah sadar
manusia yang telah dijelaskan oleh ilmu psikologi, aku bisa memperhatikanmu
dengan leluasa, aku berpura-pura melihat sana sini padahal aku mencuri-curi
pandang pada mu dan beberapa detik kemudian mata kita saling bertemu, jantungku
berdegup aku agak terkesima namun aku bisa tersenyum, aku tersenyum pada mu
mengangguk tanda menyapa tak ada kata yang keluar aku hanya tersenyum, entah
apa yang kau artikan dari senyum ku namun kau juga balas tersenyum dan sesaat
kaupun kembali mengalihkan pandangan mu ke depan, melihat hujan yang turun dengan
derasnya..
Aku
merasa senang secara tiba-tiba, dari dalam hati ada dorongan yang kuat untuk
menyapa mu, namun aku tidak tahu apa
yang harus dikatakan hingga keluar suara
"mau
kemana?" tanyaku terasa konyol namun segera aku menguasai diri, aku masih
bisa tersenyum, senyum yang tulus dari dalam hati
"pulang…"
jawab mu dengan ramah, aku berangsur merasa tenang menyikapi mu serasa ada
lampu hijau juga di mata ku
"mmmhh,..
Hujan ya?
Kau
hanya tersenyum, semua orang juga tahu saat itu sedang hujan pikir mu mungkin.
Selanjutnya
kita mengobrol ringan, aku merasa nyaman dan tidak ada sedikitpun grogi seperti
yang biasa kualami jika berinterkasi dengan orang asing terlebih seorang
wanita, kita hanya saling bertukar informasi ringan ketika itu dan pada akhir pembicaraan
saat hujan telah reda, aku memberanikan diri meminta nomor hp mu namun sayang
aku harus kecewa karena kau menolak memberikannya padaku meski dengan sopan, ya
aku terima!
Hingga
akhirnya aku mengerti kenapa kau tidak memberikannya padaku, karena kau tahu
bahwa saat itu aku menyukaimu mungkin kau tahu dari bahasa tubuhku karena
seperti yang aku baca di buku kalau wanita itu lebih peka terhadap bahasa tubuh
ketika berinteraksi sehingga kau mungkin tahu perasaanku ketika itu, dan kau
pun merasakan hal yang sama namun kau ingin mengujiku, kau tidak ingin kecewa
karena harapan palsu , kau ingin melihat keseriusan ku pada mu kau ingin tahu
apakah aku hanyalah seorang lelaki penggoda seperti kebanyakan lainnya karena
kau sadar kau memang menarik, banyak lelaki yang menggoda mu, merayumu,
menyanjungmu namun mereka tak pernah serius, suatu saat mereka akan berpaling
kembali jika ada yang lebih menarik dari mu, atau mereka hanya sebatas kata
hanya di bibir saja, tentunya wanita cantik seperti mu telah banyak tahu soal
karakter seorang lelaki,
Kau
membiarkan ku tergoda oleh mu, sengaja kau tidak memberikan Nama dan nomor hp
mu, kau ingin agar aku mencarinya sendiri, kau hanya mengatakan kau seorang mahasiswi
jurusan bahasa inggris sedang tempat kuliahnya tak kau sebutkan, namun kau
harus bahagia karena harapan mu itu tidak sia-sia, aku mencari mu ke setiap
tempat kuliah meski serasa mustahil mencari mu di kota sebesar sukabumi, dan
terkadang aku hanya diam berdiri di depan mall tempat kita bertemu berharap
hujan turun dan kau datang menghampiriku, namun bilapun hujan turun kau tak
juga datang menghampiriku, kulakukan itu selama berbulan-bulan lamanya,
terkadang pula aku merasa aku telah membuang-buang waktuku karena harapan yang
tak pasti namun bila kuingat kembali akan kesan yang kau berikan saat awal
perjumpaan itu, senyum yang manis, mata yang hitam bening berkilat, rambut
sebahu yang berponi, semangat ku kembali naik, memang aku konyol dan seperti orang
yang melakukan sesuatu yang mustahil namun itulah orang yang sedang jatuh cinta
menurut orang antara gila dan jatuh cinta susah dibedakan.
Kemudian
tibalah rasa jenuh menjalari hatiku saat aku merasa pegal berdiri di depan
mall, akupun akhirnya menyerah dan mengikhlaskan harapanku untuk berjumpa
dengan mu kembali, aku berniat melupakanmu tetapi di situlah keajaiban datang
dinda, justru karena terlalu menginginkan sesuatu, sesuatu itu malah menjauh
dan sulit untuk di raih, ikhlas adalah kuncinya, harapan yang dibarengi dengan
keikhlasan akan dengan mudah mewujud seperti yang aku baca di buku motivasi,
saat itu aku sudah mengikhlaskan mu dan berniat untuk pulang tetapi saat aku
akan melangkah
"kak..!"
kau memanggilku dari belakang, aku segera menoleh dan..
Aku
tidak percaya dengan apa yang kulihat, kau tersenyum ke arah ku, kau memakai
baju yang sama, kemeja putih namun tidak lagi basah
"hai..,"
sapaku terkesima berbagai rasa hadir dalam hatiku
"nama
ku dinda.." kau mengulurkan tangan mu
Ah
perasaanya sulit dijelaskan dengan kata-kata, aku meraih uluran tangan mu, kita
berjabat tangan saling tersenyum, serasa ada setrum ditanganmu dan sampai ke
jantungku
"nama
ku ruslan"
"kenapa
kakak mencari dinda?" tanya mu setelah tangan kita terlepas
"dari
mana dinda tahu?"
kau
terseyum " dinda tahu"
"ya
dari mana donk, atau dinda sering lihat kakak di sini"
"dinda
sering lihat kakak di sini tapi dinda kira kakak sedang menunggu orang lain
atau kakak memang bekerja di sekitar sini"
"lalu...?"
tanya ku
Kemudian
kau menceritakan semuanya, kau mendengar kabar tentang ku dari teman-teman mu,
tentang seseorang yang mencari-cari mahasiswi jurusan bahasa inggris dengan
ciri-ciri seperti mu, tentu kau juga pasti mengingat bagaimana wajahku,
penampilanku sehingga kau langsung mengenalku lewat foto di sebuah jejaring
sosial, kepada sebagian mereka aku sengaja memberikan alamat email ku, dan apa
yang aku lakukan tidak sia-sia hingga pada saat nya kau datang.
Setelah
pertemuan kedua itu kita menjadi semakin akbrab, kita jalan-jalan ke beberapa
tempat, atau sekedar menghabiskan malam di jantung kota, melihat kerlap kerlip
lampu gedung dan kendaraan, kita sudah saling terbuka dan saling membuka hati,
pada akhirnya aku mengutarakan isi hati ku, kita pun menjalin hubungan. Kita
adalah pasangan yang berbahagia dinda!
**
Kita
mengobrol sampai matahari terbenam, kita melihat awan mega tanda hari akan
beranjak malam
"pulang
yuk!" ajak ku
Kau
hanya mengangguk kecil, kutahu kau masih ingin bersamaku tetapi aku sudah janji
pada bibimu agar tidak pulang terlalu malam, kurasa kau pun mengerti.
Masih
ada hari esok untuk kita dan masih banyak waktu buat menjalin rasa, cinta kita
tidak akan terhenti sampai saat ini, selanjutnya kita akan saling merindu untuk
bersama kembali tentang cinta dan canda tawa yang akan selalu ada.