Konflik Persahabatan

0 komentar




"Kau merasa dibutuhkan" kta teman baik ku lewat mulut temanku yang lain
Mungkin aku memang seperti itu kalau dilihat dari sepihak saja, dan sedikit ada benarnya....
Dia mungkin kecewa dan marah padaku karena uang yang diharapkannya tidak jadi ditangannya, dia mungkin tidak suka karena selalu saja dia yang datang ke rumahku walau aku yang sedang membutuhkannya, kalau ada apa-apa aku selalu dijemput dan pulang diantarkan olehnya, lambat laun mungkin dia bosan seperti itu lalu kemudian soal bisnis, karena kami suka motor, dia sendiri sudah mempunyainya, suatu hari dia menawarkan padaku sebuah sepeda motor kenalannya yang akan dijual, dia berniat mengambil keuntungan dari bisnis jual beli motor itu sebagai perantara antara aku dan kenalannya itu, hampir setiap hari dia menanyakan kapan dan kesanggupanku itu, pertama ku bilang iya karena kakaku bilang akan meminjamiku uang untuk membeli motor, tapi uang itu tidak pernah ada berminggu-minggu aku tunggu dan nyatanya memang kakakku tidak punya uang itu, sedang temanku terus saja menanyakan nya , sampai suatu hari aku bertemu dengannya katanya gimana mau atau tidak, karena aku pusing dan bosan karena pertanyaan itu, kubilang saja aku sudah dibelikan motor oleh kakakku lalu sejak itu dia mungkin kecewa denganku, dan disisi lain aku kecewa dengan kakakku walau keadaanya aku mengerti tetap saja aku merasa kecewa berat,,




Mungkin aku kurang bisa menghargai temanku itu....
Tapi aku akan membela diri, seharusnya dia mengerti keadaanku sebagai teman baiknya, andai dia bosan karena aku selalu memintai pertolongan darinya, seandainya dia bosan karena selalu dia yang main ke rumahku, itu wajar saja bila penilaian itu hanya di pihaknya saja tanpa melihat keadaanku, seandainya aku mempunyai motor dia tak perlu terus-terusan datang ke rumahku karena aku dengan leluasa bisa main ke rumahnya atau kemana saja karena aku punya sepeda motor, sedang kenyataannya  aku tidak mempunyai itu, karena jelas aku tidak mampu dan tidak ada yang mampu membelikannya, kedua. Seandainya dia kecewa karena bisnisnya tidak jadi dan dia terus-terusan menanyaiku kapan sedang aku sendiri tidak sekalipun tampak seperti orng yang sangat menginginkannya atau tampak dingin-dingin saja, itu karena uang nya itu tidak ada, kakakku tidak bisa diandalkan, sebenarnya dia tidak punya uang itu, seandainya uang itu ada, dia tidak perlu terus-terusan menanyaiku kapan,  jadi atau enggak, mau atau tidak dsb, dia tidak perlu melakukan itu karena aku langsung datang padanya dan mencairkan bisnis itu lalu dia dapat komisi dariku, kalau uangnya memang ada. Aku tampak dingin-dingin saja bukan semata aku tidak menghiraukannya tapi karena kebingungan uangnya belum ada,  aku tidak mau memberikan kepastian palsu dengan mengatakan iya takutnya tidak jadi dan memang tidak jadi akhirnya, bukan aku merasa dibutuhkan olehnya,,
Yang terakhir ketika kekecewaan nya memuncak, ketika ku katakan aku sudah membeli motor, mungkin dia merasa aku tidak menghargainya, jujur mungkin aku memang kurang bisa mengahargainya dengan mengatakan seperti itu, tapi waktu itu aku sedang pusing karena terus ditanyai sedang aku sendiri tidak tahu dan merasa risih juga tertekan juga kecewa dengan kakakku karena uang yang dijanjikan tidak pernah ada, bila dia teman yang memahami nya dia tak perlu menjauhiku sekarang, tapi tak perlu menyalahkan siapa-siapa tentunya...............
Aku maklum dengan kekecewaanya
Aku sadar akan keadaanku...dan aku minta maaf padanya karena kekuranganku.

Ruslan a j

Leave a Reply

Labels