(Sebuah renungan) Kesombongan

0 komentar



Danau yang jernih menggambarkan langit yang membiru di siang ini, terlihat bumi seperti terbelah dua, aku menatapnya dengan takjub bersama beribu perasaan yang menghampiri,  udara cukup panas dan mungkin akan sangat terasa bila saja aku tidak berteduh di bawah pohon,
Tetapi suasana seperti ini tak juga membuat hatiku merasa tenang, dipinggir danau aku tetap merenung tentang perkataan temanku yang kian hari kian memojokanku, disisi lain mungkin karena aku saja yang terlalu diambil hati dan cenderung lemah menanggapi nya, disaat lamunanku berkelana entah kemana tiba-tiba ada seseorng secara tiba-tiba menepuk pundakku dari belakang, aku berbalik dan kulihat cahaya yang cerah, kulihat binar mata yang indah, kulihat senyum yang menawan kearahku. Kulihat kau berdiri didepanku, dinda.

"kakak sedang apa disini?" tanya mu
"sedang bersantai din, dinda sudah dari mana?" kulihat kau memakai tas bepergian
"dinda baru dari rumah bibi, lalu di mobil tadi dinda lihat kakak melamun di sini" jawabmu lalu duduk di sampingku

Ternyata dari jauh kau tahu kalau aku melamun, sedari tadi aku tidak sadar akan sekelilingku dan tahu-tahu kau sudah ada di belakangku

"kakak kenapa?"
"kakak hanya....ee..  kesepian"
Kulihat kau memasang raut wajah yang tidak mengerti
"lho kesepian koq melamun sendiri, kalau kesepian kan bisa ngobrol-ngobrol dengan siapa kek bukannya diem melamun disini, emang nya kakak kesepian kenapa?"

Kurasa kau benar dinda, ada kamu sekarang karena sungguh aku ingin berbagi dan aku tidak tahu kepada siapa, tidak ada yang lebih aku percayai di dunia ini selain kamu

"kakak merasa berbeda dari orang-orang di sekeliling kakak dinda"
"berbeda gimana?"
"kata mereka kakak ini nggak normal, karena kakak tidak melakukan hal-hal seperti mereka, karena kakak tidak membaur dalam pergaulan yang  mereka sebut 'zaman sekarang' meski kakak sendiri yang tidak mengingikan pergaulan 'zaman sekarang' karena sangat jauh dari keyakinan yang kakak pegang yang kenyataannya membuat pikiran-pikiran antara kakak dan mereka sangat jauh berbeda, kakak kesepian karena tidak ada yang sehati dengan kakak sekarang"

"pergaulan zaman sekarang seperti apa yang kakak maksudkan itu dan apa yang mereka lakukan itu?"

"entah semua ini terjadi pada masa sekarang atau telah sedari dahulu sudah ada hanya yang kakak tahu mereka menyebutnya zaman sekarang, yaitu sesuatu yang telah terlarang menjadi kebiasaan dan tidak dipermasalhkan secara serius, seperti minum-minuman keras dan hubungan sex yang bebas menjadi trend dan kebiasaan sehari-hari yang dianggap biasa-biasa saja mereka menyebutnya 'zaman sekarang'"

"lalu mereka itu siapa?"

"teman-teman kakak, saudara kakak dan orang - orang di sekeliling kakak" jawabku tanpa ragu

"jadi kakak maunya apa, mempermasalahkannya secara serius seperti apa?" kudengar nada suaramu sedikit meninggi

"tidak ada dinda, karena tidak ada yang bisa kakak lakukan dan apapula hak kakak untuk melakukannya dinda, kakak hanya merasa miris dengan keadaan sekarang ini, dan tidak ada yang akan kakak lakukan"

Kulihat dari sudut mata kau menatapku dengan iba

"kakak tidak perlu merasa seperti itu, Allah itu maha adil kak, mereka akan mendapatkan balasannya sesuai dengan kelakukan mereka dan  wajar saja bila kakak merasa berbeda namun janganlah kakak bersedih karena apa yang kakak yakini sangatlah mulia, tetapi maaf jangan pernah berpikiran kakak lebih baik dari mereka karena keadaan ini"

"maksud dinda?" tanyaku

"maaf bukannya maksud dinda menuduh kakak apa-apa, hanya dinda berpesan janganlah kakak sombong dengan kepribadian kakak sekarang yang menurut kakak benar, janganlah kakak merasa paling benar dari orang - orang di sekeliling kakak, karena kebenaran hanya milik Allah semata, ketika seseorang merasa paling benar maka sesungguhnya dia telah mewarisi sifat iblis yang laknat, dinda juga tidak ingin kakak menjadi seorang yang munafik"

Jujur aku merasa tersinggung sekaligus malu pada diriku sendiri dinda, kau begitu jujur dan tegas, membuatku tersadar dari keangkuhanku, dan aku menyadari perbuatan - perbuatanku yang berlumur dosa sebelum - sebelumnya meski memang aku telah bertaubat tetapiaku takut menjadi seorang yang munafik karena kita selama didunia ini tidak akan pernah luput dari yang namanya dosa tentu aku masih ingat dosa yang telah aku lakukan begitu banyak walau teman-temanku mengatakan apa yang aku lakukan adalah biasa-biasa saja dan malah mereka menertawakanku karena bagi mereka apa yang aku lakukan belum apa-apa.

Kini aku tidak akan memandang diriku paling benar diantara mereka, meski kalau aku mau sombong aku katakan aku lebih rajin mematuhi segla perintah allah dan rajin pula menjauhi segala laranagannya tetapi aku tidak boleh merasa seperti itu, itu adalah bisikan setan supaya aku terjerumus dalam sifat - sifat mereka.

Hari menjelang sore, kau terus menasihatiku tentang makna kehidupan, kemudian kita pulang bersama dengan kembalinya diriku menjadi diri yang lebih baik.







Continue reading →

(Sebuah nasihat) Hari Valentine

0 komentar


Saat itu tanggal 14 februari pada hari valentine aku masih ingat sebuah hadiah yang kuberikan kepada mu dinda, sekaleng coklat bermerk terkenal dengan harga yang lumayan mahal, kau terlihat senang menerimanya apalagi disaat kulihat kau tersenyum dengan binar mata yang indah, membuatku serasa lupa akan semua problema kehidupan ini dan rasanya aku ingin selalu melihatmu seperti itu.

"terima kasih kak!" ucapmu lalu kau ajak aku masuk ke dalam rumah mu

"ini hadiah atas dasar apa kak?" tanyamu kemudian setelah kita duduk di ruanganmu

Aku memandangmu tidak mengerti, bukannya seharusnya kau tahu ini hari valentine
"masa dinda nggak tahu?"

Kemudian kau berpikir beberapa saat
"oh ya sekarang kan tanggal 14 februari, berarti hari valentine!!" katamu baru tersadar

Aku tersenyum, lucu mengingat kau ternyata tidak menyadarinya sejak tadi
"tapi.."

"apa?" sahutku

"bukannya kita tidak boleh merayakan hari valentine kak, dinda masih ingat kata guru di sekolah, katanya hari valentine itu haram karena perayaan umat kristen bener nggak kak?"

"iya hari valentine memang perayaan umat kristen dinda" jawabku sedikit kecewa
Aku tidak menyangka kau akan menanyakan hal itu, dan pastinya ini akan jadi pembahasan yang panjang lebar dan tidak akan jadi romantis lagi, jujur aku sedikit kecewa dengan pertanyaan mu tetapi di sisi lain kau memang harus mengetahui apa dan kenapa ada hari valentine yang menjadi pro kontra dikalangan umat islam.

"lalu... ?" tanyamu

"ok kakak akan cerita,  ada berbagai versi tentang asal muasal hari valentine ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa ia berasal dari seorang yang bernama Saint Valentine seorang suci kalangan Kristen yang dihukum mati karena menolak untuk meninggalkan agama Kristiani dia meninggal pada tanggal 14 Pebruari 269 M"

"Ada juga cerita lainnya yang menyebutkan bahwa Valentine mengabdikan dirinya sebagai pendeta pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Claudius kemudian memenjarakannya karena dia menentang Kaisar".

"dia menentang apa kak?"

"dia menentang tidak diijinkannya laki-laki untuk menikah"

"kenapa begitu kak?"

"saat itu Kaisar berambisi untuk membentuk tentara dalam jumlah yang besar dinda. Dia berharap kaum lelaki untuk secara suka rela bergabung menjadi tentara. Namun banyak yang tidak mau untuk terjun ke medan perang. Mereka tidak mau meninggalkan sanak familinya. Peristiwa ini membuat kaisar marah. Dia kemudian menggagas ide “gila”. Dia berpikiran bahwa jika laki-laki tidak menikah, maka mereka dengan tidak segan-segan akan bergabung menjadi tentara. Makanya, dia memutuskan untuk tidak mengijinkan laki-laki menikah".

"kalangan remaja saat itu menganggap bahwa itu adalah hukum biadab.  Sang Valentine tidak mendukung ide gila itu. Sebagai seorang pendeta dia bertugas menikahkan lelaki dan perempuan. Bahkan setelah pemberlakuan hukum oleh kaisar, dia tetap melakukan tugasnya itu dengan cara rahasia. Peristiwa perkawinan diam-diam inilah yang menyeret dirinya ke dalam penjara dan akhirnya dijatuhi hukuman mati".

"Valentine selalu bersikap ceria sehingga membuat beberapa orang datang menemuinya di dalam penjara. Mereka menaburkan bunga dan catatan-catatan kecil di jendela penjara. Mereka ingin dia tahu bahwa mereka juga percaya tentang cinta dirinya. Salah satu pengunjung tersebut adalah seorang gadis anak sipir penjara. Dia mengobrol dengannya berjam-jam. Di saat menjelang kematiannya dia menuliskan catatan kecil “Love from your Valentine.""

"kemudian pada tahun 496 Paus Gelasius menseting 14 Pebruari sebagai tanggal penghormatan buat Saint Valentine. Akhirnya 14 Pebruari menjadi tanggal saling tukar menukar pesan kasih. Tanggal ini ditandai dengan saling mengirim puisi dan hadiah seperti bunga dan gula-gula. Bahkan sering pula ditandai dengan adanya kumpul-kumpul atau pesta dansa, begitu ceritanya dinda"

Kau mengangguk dengan antusias mendengar ceritaku

"dinda sekarang tahu bahwa hari valentine adalah sebuah penghormatan untuk saint valentine yang mengorbankan nyawanya demi cinta dan kasih sayang, yang jadi pertanyaan sekarang kenapa kakak ikut-ikutan kan ini bukan perayaan kita, dari cerita kakak kita tahu bahwa kisah cinta Valentine ini merupakan kisah cinta milik kalangan Kristen dan sama sekali tidak memiliki benang merah budaya dan peradaban dengan Islam" katamu

Ku tahu kau akan menanyakan itu,

"dinda, hari valentine adalah bentuk cinta kasih dan dalam islam tidak ada larangan dalam hal cinta kasih, hari valentine boleh kita rayakan asal tidak meniru budaya mereka, yang jadi haram adalah karena hari valentine dirayakan dengan pesta dansa, minum-minuman keras dan sex bebas, selama kita berada di jalur yang benar maka merayakan valentine boleh saja dirayakan"

"lalu apa pandangan islam tentang cinta kasih?"

"Islam adalah agama kasih dan menjunjung cinta pada sesama dinda. Dalam Islam cinta demikian dihargai dan menempati posisi sangat terhormat, kudus dan sakral. Islam sama sekali tidak phobi terhadap cinta. Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun demikian Islam tidak menjadikan cinta sebagai komoditas yang rendah dan murahan".

"Cinta yang merupakan perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihanya dengan penuh gairah"

"Islam memandang cinta kasih itu sebagai rahmat. Ada sebuah hadist yang artinya 'Maka seorang mukmin tidak dianggap beriman sebelum dia berhasil mencintai saudaranya laksana dia mencinta dirinya sendiri (HR. Muslim)'"

"Di mata Islam mencinta dan dicinta itu adalah “risalah” suci yang harus ditumbuh suburkan dalam dada setiap pemeluknya. Makanya Islam menghalalkan perkawinan dan bahkan pada tingkat mewajibkan bagi mereka yang mampu. Islam tidak menganut “selibasi” yang mengibiri fitrah manusia seperti yang terjadi dalam ajaran Kristen dan Hindu, serta Budha yang menganut sistem sosial yang dikenal dengan kependetaan. Sebab memang tidak ada rahbaniyah dalam Islam dinda"

"Valentine Day yang merupakan ungkapan kasih selain “hamil” nilai-nilai relijus yang bukan bagian dari agama kita juga saat ini dirayakan dengan menonjolkan aksi-aksi porno. Dengan lampu remang, dan lilin-lilin temaram. Peniruan pada perilaku agama lain dan sekaligus melegalkan pergaulan bebas inilah yang tidak dibenarkan dalam pandangan Islam".

"oh begitu.. " kau mengangguk untuk kesekian kalinya, kini kulihat binar matamu kembali bersinar

"jadi kita jangan terlalu fanatik asalkan kita tahu sejarah dan niat kita karena apa dinda juga apa yang kita lakukan bukan sesuatu yang dilarang dalam islam"

"emang niat kakak kasih dinda coklat apa??"

*********






Continue reading →

(Sebuah nasihat) Melupakan Seseorang

0 komentar

pagi yang segar, mentari yang tampak kekuningan baru terbangun dari balik malam sinarnya terasa hangat di badan dan angin pagi berhembus dengan sejuknya, awal hari yang sempurna bersama secangkir kopi panas dan seseorang yang sangat berarti bagiku, dinda. kami duduk di beranda rumah bersama mengawali pagi dengan curahan hati tentang engkau dan tentang cinta yang kejam, engkau bertanya padaku cara melupakan orang yang kau sayangi yang telah menghianati cintamu, dan tentu aku selalu terpukul melihatmu dipermainkan seseorang

"Jangan berusaha melupakannya dinda, kadang kita suka lupa dan seenaknya saja ingin melupakannya, padahal kita telah lama bersama dan menjalin cinta, lalu dengan sekejap mata memori itu ingin di hapus?  sepertinya tidak semudah yang di bayangkan. Jangan berusaha untuk melupakannya, itu prinsipnya" jawabku meyakinkanmu

kau tampak murung mendengar nasihatku dinda, tapi itu harus aku lakukan demi mengembalikan kembali semangat hidupmu yang kembali hilang karena cinta yang tidak memihak akan engkau dan selalu seperti itu, selalu saja begitu dari dulu, kau kembali padaku disaat kau terjatuh sedang kau sendiri tak pernah jera menginjak lubang yang sama, aku terseok-seok menarikmu kembali dari jurang kehancuran yang membayangimu, kemanakah engkau yang dulu periang, engkau yang selalu ceria dan sering tertawa bersamaku? kenapa kini kau jauh berbeda, jarang kutemukan kembali binar bening matamu dan cerahnya raut wajahmu ketika bersamaku, semua padam oleh cinta yang kita anggap sebagai sesuatu yang suci, indah dan membahagiakan tetapi disisi lain kita memang tahu bahwa semua itu adalah bagian dari keindahan bila kita memandangnya secara luas dan dalam.

"Mengapa begitu kak?" tanyamu kemudian

"Karena ia yang pernah menyakiti dinda, ia pula yang pernah membuat dinda bahagia. Jadi semakin dinda berusaha melupakannya, semakin dinda akan tersiksa. Mungkin dinda bisa membuang semua pemberiannya Namun itu tidak akan menyelesaikan masalah, sebab dinda tidak akan bisa membakar kenangan yang pernah dinda ukir, ketika dinda mendatangi tempat tertentu, ketika dinda dan dia mendengarkan lagu bersama, atau ketika sedang bercanda dalam suasana tertentu, semua kenangan itu tidak bisa di buang. Ia akan tetap melekat pada diri dinda dan memang itulah kenayataanya, ia pernah jadi orang yang paling dekat di hati dinda".

"Lalu bagaimana melupakannya dong?"

"sabar dan biarlah waktu yang menuntun dinda, jangan dinda memaksa. Ketika dinda mencintainya dinda pun butuh waktu dan ketika dinda akan melupakanya, ia pun butuh waktu. Jadi biarkan saja berlalu"

"apa dinda harus diam saja kak? apa yang harus dinda lakukan? dinda sungguh ingin melupakan dia selamanya"

"Buat Kegiatan dinda, Orang selalu mengingat seseorang yang disayanginya pabila ia sedang sendiri, karena kesendirian itulah ia datang. Jadi buatlah suatu kegiatan yang akan membuat dinda larut di dalamnya sehingga tidak lagi memikirkannya. Mungkin dalam satu dua tiga hari tidak lah mudah, namun dengan berjalannya waktu dinda akan dengan sendirinya bisa melupakannya. dinda  akan larut dalam kegiatan dinda, kewajiban dan tangung jawab dinda, Sehingga menguras energi untuk bisa menyelesaikan kegiatan daripada hanya memikirkannya".

"dinda terkadang kita berani bercinta tapi tidak berani menderita, kemudian ketika perpisahan tiba dan sengsara melanda kita merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Padahal kalau mau di telusur lebih jauh dan lebih logis, ketika dinda belum bersamanya dan masih sendiri. engkau tidak punya orang yang di cintai. kemudian seseorang hadir dengan membawa harapan baru, membawa kisah baru dan membuat hidupmu menjadi bermakna. Lalu ketika ia pergi kenapa harus dinda tangisi, padahal dulu engkau pun sendiri?"

"Makanya ada pepatah mengatakan, cintai seseorang sekedarnya saja dinda, karena mungkin suatu saat ia menjadi orang yang paling dinda benci. Dan bencilah seseorang sekedarnya saja, karena mungkin suatu saat ia akan menjadi orang yang paling dinda sayangi. Dan kakak dulu pernah mengalami yang kedua, kakak membenci seseorang waktu itu. Karena ini itu lah, tapi entah mengapa kemudian kakak menjadi benar benar cinta, namun pada akhir cerita, ia telah berdua dan menikah dengan orang lain. Jadi ya biarkan saja, hidup harus berjalan apa adanya dinda".

"Ada pepatah lain bilang, ketika satu pintu di tutup, pintu lain di buka. Namun kadang kita sering terfokus melihat pintu yang di tutup sehingga tidak melihat ada pintu lain yang dibukakan untuk kita dinda. Lihat sekeliling dinda, mungkin ada seseorang yang sedang malu malu mendekati dinda berharap bisa dinda beri kesempatan untuk mendekati hati dinda. Beri ia sinyal, atau berilah ia peluang sedikit saja bahwa dinda pun masih membuka hati untuk orang lain".

"jangan terlalu memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan dinda juga, ketika dinda berlarut dalam kesedihan, dalam kegundahan dan kerinduan karena masih memikirkanya. Apakah ia juga memikirkan dinda? apakah ia juga melakukan hal yang sama terhadap dinda, masih merindukan dinda?  kakak rasa tidak. Dia sudah lebih bahagia sekarang, ia sudah lebih tegar dan mantap, buktinya, ia tidak menghubungi dinda lagi kan?"

"Jadi, untuk apa dinda dalam memikirkanya sementara ia juga tidak memikirkan dinda.  rugi perasaan dan juga waktu, jadi, lupakanlah ia. Dengan demikian dinda akan punya cara bagaimana melupakan seseorang".

kulihat kau begitu serius mendengar nasihatku, kuberharap juga engkau mengerti bahwa pintu hatiku selalu terbuka untukmu dinda,

disaat seperti ini aku selalu berpikir dan mencerna semuanya, tentang engkau yang selalu mencari cinta dan tentang aku yang terus menanti cintamu, layaknya sebuah lingkaran dan kita berdua berlari mengelilinginya, hidup ini memang berliku-liku dan terkesan misterius bila kita renungkan,

Pagi kemudian berangsur menjadi siang, setelah berbincang begitu lamanya alkhirnya kau pun mengerti dan berterima kasih padaku setelahnya lalu kau pun pulang bersama hatimu yang kini sudah tenang kembali kulihat dari binar matamu yang kembali cerah dan caramu tersenyum padaku,

Dinda aku hanya mempunyai keyakinan di dalam hati ini, bahwa suatu saat nanti kau akan memilihku, aku akan menjadi pilihan terkhir dalam pencarian cintamu yang berliku...



Continue reading →

Harapan dan Kepergian

0 komentar


Di tengah malam yang sunyi, aku sendiri dan merasakan ada yang sakit di dada serasa tulang rusukku telah patah, aku merasa kehilangan sesuatu yang begitu berharga. Semua  karenamu dinda dan kini aku mengakui bahwa aku merindukan mu dan aku sangat membutuhkan kehadiranmu.  Kau adalah tulang rusukku yang hilang kenapakah takdir tidak bisa mempersatukan kita kembali, kenapakah penyesalan selalu datang terlambat kini aku sendiri bersama penyesalan yang tiada berujung.

aku selalu ingat terakhir kalinya kita berjumpa  setelah bertahun lamanya terpisah oleh jarak dan waktu.  suatu hari di sebuah taman dimana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan,  kita beradu pandang diantara kerumunan orang, pandangan kita sama-sama dirundung rasa rindu yang menggebu.

"Apa kabar dinda?" tanyaku sedikit gugup

"Baik… ngg.., kakak ?" suara indahmu masih terdengar seperti dulu

"Baik"

"emmh dinda sedang buru-buru"

"oh ya nggak papa, mau kemana?"

"tempat kerja" jawabmu sambil tersenyum lalu kau beranjak meninggalkanku

"nomor telepon kakak masih sama seperti dulu, belum ada yang berubah, telepon kakak jika sempat"

kau lalu berbalik masih dengan sebuah senyuman kemudian kau mengangguk memberiku sebuah kepastian dan harapan, aku serasa hidup kembali, karena  aku tak menemukan semangat hidupku  saat kau tidak bersamaku lagi apalagi ketika itu kau pergi karena keegoisanku, karena kebodohanku sendiri.

Tetapi sayang pertemuan itu adalah untuk yang terakhir kalinya bagi kita karena tak kutemukan lagi dirimu setelahnya yang kudengar  adalah bahwa engkau mengalami kecelakaan dan kau termasuk orang yang meninggal dalam kecelakaan itu kau pergi untuk selamanya meninggalkan semua harapanku dan harapan mu

pada saat akhir seperti ini kita selalu mengingat awal, aku ingat ketika itu pada suatu senja di tepi pantai kau duduk disampingku, tangan halusmu merangkulku, kau bermanjaan di pelukanku, disaksikan matahari terbenam kau menanyakan kepastian cintaku

"siapa yang paling kakak cintai didunia ini?" tanyamu

"dinda dong?" jawabku langsung

"Menurut kakak, dinda ini siapa?"

aku berpikir sejenak, lalu menatap mu dengan pasti

"dinda adalah tulang rusuk kakak "

"maksudnya?"

"tahukah dinda ketika  Adam kesepian ketika sendiri di surga, tuhan tentu mengetahuinya kemudian Dia mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."

Kemudian kita menikah setelah kita berdua merasa telah berjodoh, kau dan aku mengalami masa yang indah dan manis setelah menikah namun untuk untuk sesaat saja. Setelah itu, kita berdua mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kian mendera. Hidup kita menjadi membosankan. Problema kehidupan datang silih berganti Kenyataan hidup yang kejam membuat kita mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.

kita mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. kemudian Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, engkau lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, engkau berteriak

“Kakak nggak cinta lagi sama dinda!”

aku sangat membenci ketidak dewasaan mu dan secara spontan aku balik berteriak,

“kakak menyesal kita menikah! dinda ternyata bukan tulang rusuk kakak!”

Tiba-tiba engkau menjadi terdiam,  berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matamu merah dan  basah. kau menatap ku, seakan tak percaya pada apa yang telah kau dengar sendiri dan aku menyesal akan apa yang sudah aku ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, kau kembali ke rumah dan mengambil barang-barangmu, kau bertekad untuk berpisah.

“Kalau dinda bukan tulang rusuk kakak, biarkan dinda pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.” teriakmu penuh dengan emosi
kemudian kitapun bercerai, aku berkeyakinan kita bukanlah jodoh

Lima tahun berlalu setelah itu. aku tidak menikah lagi karena ternyata tak bisa kutemukan lagi wanita seperti engkau dinda, kemudian aku berusaha mencari tahu akan kehidupanmu dan keberadaanmu aku ingin kembali kepadamu, memperbaiki segalanya namun terpaksa aku harus menelan kekecewaan setelah tahu engkau menikah kembali lalu bercerai dan memilih menjalani hidup seorang diri. kau tidak beri kesempatan untukku kembali, kau tak menungguku dinda. kita malah menjalani hidup sendiri-sendiri, kemudian ketika kita berdua mencoba membuka pintu hati  pada saat pertemuan disebuah taman itu dan saling memberi kesempatan untuk menjalani bahtera yang pernah kita lalui tetapi takdir malah memisahkan kita, engkau dipanggil olehNya begitu cepat tepat ketika kita menanamkan kembali harapan yang telah lama terkubur dalam keegoisan kita masing-masing.

dan dimalam yang sunyi ini sekali lagi dadaku serasa sakit, tulang rusukku telah hilang karena kupatahkan








Continue reading →

(Sebuah Renungan) Arti Cinta dan Keindahan

0 komentar



Malam yang indah, bintang -bintang bertaburan di langit sana kerlap-kerlip indah dan cahaya masa lalu yang baru sampai pada pandangan mata tidak tampak redup malahan bercahaya dan seperti hidup saling berkedip-kedip,  kita tidak akan tahu apakah bintang-bintang itu sudah padam atau masih bersinar karena yang tampak adalah cahaya masa lalu, tapi tentu kita tidak perlu memikirkan hal itu karena akan mengurangi nilai keindahan.

Aku duduk di beranda rumah sambil mendengarkan musik piano, terasa melengkapi keindahan suasana di malam itu kemudian keindahan semakin terasa ketika datang seorang wanita yang sangat ku kagumi. Dinda, dia berkunjung ke rumahku seperti kebiasaannya pada malam selepas isya, malam itu dia memakai baju berwarna biru, rambutnya dia biarkan tergerai panjang, dia begitu anggun dan sangat sempurna dalam pandangan mataku meski kita tahu tidak ada yang sempurna di dunia ini, tapi sebagai manusia dinda sudah termasuk sesuatu yang sempurna

Aku selalu bahagia bila dia mengunjungiku, bukan karena keindahan yang dimilikinya semata tapi karena aku merasa diterima, diperhitungkan, dianggap dan dibutuhkan olehnya menjadikan ku merasa seseorang yang berguna walau dia datang hanya sekedar mengobrol ringan.

Dinda duduk disampingku dan tentu tidak lupa seulas senyuman di bibirnya menyapaku dan ku balas dengan senyuman pula dengan setulus hati

"cerah ya malam ini" katamu

Aku tersenyum "dinda mau minum apa?" tanyaku

"dinda mau yang manis-manis"

Dan kuambilkan air seperti yang kau minta, kuambilkan pula makanan ringan yang manis

"terima kasih!" katamu dengan lembut

"sama-sama"

Lalu kau meminumnya, dan kuperhatikan bibir indahmu yang menyentuh gelas begitu menawan dan segera aku menguasai diri, tidak seharusnya aku berfikiran yang aneh-aneh

"ka..!" panggilmu kemudian

"ya"

"dinda mau tanya sesuatu yang membuat dinda kurang fahami"

"apa itu"

"apakah arti cinta dan keindahan bagi kakak"

"Cinta adalah sesuatu yang dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat, sedang kaindahan adalah fenomena kehidupan yang terjadi" jawabku langsung

"ooh dalem banget.., lalu maksud keindahan adalah fenomena yang terjadi itu apa kak, dinda nggak ngerti?"

"dinda... keindahan itu datang antara kesedihan dan kebahagiaan, tidak akan ada tawa tanpa tangisan, tidak ada cinta bila tidak ada benci, tidak akan ada rindu tanpa rasa bosan dan dari timbal balik itu maka lahirlah fenoma-fenoma kehidupan yang bermacam-macam, dan disitulah letak keindahannya"

"jadi menurut kakak keindahan adalah kehidupan itu sendiri?"

"benar dinda, keindahan adalah kehidupan dan hukum alam yang terjadi"

"bagaimana dengan orang-orang yang hidupnya sengsara, malah dia ingin bunuh diri apa itu menurut kakak sebuah keindahan, atau bencana-bencana alam yang besar dan membunuh manusia apakah menurut kakak itu sebuah keindahan juga?"

"letak keindahannya bila kita memandangnya secara luas dinda seperti yang kakak katakan tadi bahwa keindahan adalah fenoma-fenomena kehidupan yang terjadi"

"dinda sangat tidak mengerti kak,  kakak ini aneh menurut dinda keindahan adalah sesuatu yang bermakna, sesuatu yang spesial, sesuatu yang kita harapkan, keindahan adalah suatu kenyamanan yang kita rasakan, seperti misal malam ini, bintang-bintang begitu cerah menghiasi malam dan kita berdua menikmatinya dengan duduk santai ditemani minuman yang manis, menurut dinda keindahan adalah seperti sekarang"

"memang tetapi dinda memandangnya secara sempit, coba pikirkan dan bayangkan jika setiap hari dinda merasakan malam seperti ini dan terus seperti ini, tidak ada siang hanya malam yang bertaburan bintang seperti malam ini apa yang dinda rasakan?"

"ya bosan kak"

"coba bayangkan kembali jika di dunia ini orang - orang saling mencintai dan mengasihi tidak ada orang-orang yang saling membenci satu sama lain, semuanya penuh dengan orang - orang yang saling mencintai dan mengasihi maka kata atau istilah 'cinta' itu tidak akan pernah ada karena tidak ada benci dalam diri mereka, atau begini dinda suka nonton film kan, coba kakak tanya apa yang membuat suatu film itu menjadi menarik?"

"pemain-pemain nya ganteng-ganteng, cerita nya berliku-liku dan... Ya githu deh"

"yang membuat suatu film itu menarik karena didalam nya terdapat cerita orang baik dan orang jahat, suatu film menjadi menarik karena ada tantangan dan ada rintangan di dalam ceritanya, ada ga sekarang film yang di dalam ceritanya orang baik semua tidak ada pengganggu hubungan sepasang kekasih misalnya?"

Dinda menggeleng pelan

"film sama saja dengan kehidupan kita dinda, dimana orang baik dan orang jahat harus tetap ada, dimana putih dan hitam harus tetap ada"

"lalu hubungannya dengan keindahan yang dinda tanyakan apa?"

"menurut kakak sesuatu yang menarik itu berarti indah, film yang menarik sama dengan film yang indah, kehidupan yang menarik sama dengan kehidupan yang indah dan seterusnya dan seterusnya.."

"oh dinda ngerti sekarang bahwa hidup ini akan menjadi indah bila didunia ini kita tinggal bersama macam-macam orang, misal bersama pemuka agama, bersama pembunuh, bersama pencuri, bersama ilmuwan dan yang lainnya begitu kan..?"

"ya itu menurut kakak, terserah pendapat dinda bagaimana, atau pendapat orang lain bagaimana, dan disinilah letak keindahannya itu dinda. Yaitu perbedaan"

Kemudian tidak terasa malam kian larut, obrolan kita semakin seru dan engkau begitu senangnya menanyai dan mendebatku dalam segala hal, tapi itulah kita dinda, itulah keindahan yang kita miliki berdua, dan karena engkau wanita dan aku laki-laki, kita berbeda jenis kelamin yang kemudian lahirlah keindahan karena perbedaan itu.

Hampir setiap malam engkau menjumpaiku hanya untuk berbagi ilmu, dan aku senang dinda, bisa menjalin hubungan yang indah denganmu, atas nama cinta yang kita berdua tak pernah ungkapkan, kita telah berjanji dalam hati masing-masing untuk saling berbagi dan saling mengisi kekosongan diantara kita.



Continue reading →

(Dinda II) Forever

1 komentar


Dinda, malam ini tak terkirakan indahnya perasaanku, wajahmu, senyummu, tubuhmu dan semuanya membuat perasaanku hanyut dalam birahi, kini aku tak ingin memikirkan yang lain lagi, hanya dirimu dindaku..........
Remang-remang nyala lampu dikamar kita, cicak-cicak saling mengintip, semut-semut pura-pura mencari gula padahal tahukah engkau dinda, sebenarnya mereka iri kepada kita, mereka ingin ,seperti kita, mereka ingin memadu cinta yang bergejolak panas, amat bergetar serasa jarum waktu berhenti berputar, sinar matamu tajam amat menyala indah menusuk-nusuk jantungku. engkaulah dinda bidadariku malam ini dan untuk selamanya, takkan aku sia-siakan pengorbananmu malam ini..

“kanda seperti takut akan sesuatu, apa yang sedang dipikirkan?” suaramu menyadarkan ku
Aku tersenyum, ah matanya! Mata hitam buah leci, apapula sebutannya yang pantas yang jelas indah sekali sepasang mata yang menatap manja ke arahku.

“tidak ada dinda, kanda hanya takut bila dinda meninggalkan kanda” jawabku dengan penuh perasaan mendalam, aku tersenyum bahagia
Jiwaku serasa terbang ketika tiba-tiba tangannya mengelus-elus leherku, apa yang sedang kau lakukan? Kubiarkan saja engkau memainkan tubuhku sesuka hatimu.

“tanganmu itu dinda lembut sekali........”lirihku
Mendengar itu kau malah iseng mencubit leherku, lalu tersenyum manja

“ich curang ah, dari tadi dinda terus yang.....”

“yang apa?”

“ich..” dengan genitnya kau sekali lagi mencubit leherku agak keras sekarang
Kurangkul badannya, kupeluk erat, tubuh bagian atasnya sudah terbuka, dua bukit kembar yang empuk dan hangat menekan dadaku, dan terasa indah dinda, rasakanlah cintaku dalam setiap detak jantung ini, sengaja engkau kupeluk supaya kau rasakan gejolak dalam dada ini
Kini sang bidadari dalam pelukanku, terasa gelombang-gelombang cinta menyatu, saling berinteraksi. Kulihat diluar hujan masih rintik-rintik dan sang rembulan tidak menampakan diri, mungkin dia malu menyaksikan kami berdua , cinta cinta dan cinta tak ada yang lebih dari cinta malam ini, biar saja tak ada sinar rembulan karena bagiku cahaya matamu sudah cukup terang dan mampu menyinari hatiku.

“kanda sayang.....” suara manja mu kembali menyadarkanku dari perasaan layaknya terbang

“apa dinda sayang?” sedikit ku renggangkan pelukanku dan kutatap matanya, oh wahai darahku serasa bergejolak ketika menatap wajah cantiknya yang sungguh menawan

“adinda sangat mencintai kakandaku sayang..” katanya tersenyum, kau lagi-lagi membuatku sangat tersanjung melebihi apapun

“kakanda juga sangat mencintai adindaku sayang” balasku denga lebih mesra, kukedipkan sebelah mataku dan ucium bibirnya sesaat saja lalu kupeluk erat kembali, sudahlah kekasih ku tak ingin kata-kata biasa, aku ingin bahasa tubuh kita yang sekarang berkata-kata
Wajahmu dinda tepat berada dileherku, kurasakan hembusan nafasmu, kurasakn detak jantungmu dan kurasakan pula cintamu, malam ini adalah malam yang tak mungkin aku lupakan , bersamamu waktu terasa tak berarti biar selamanya pun seperti ini aku tak peduli selama engkau dalam pelukanku semuanya kan terasa indah.

Serasa tak ada suara diluar ataukah kita terlalu hanyut dalam cinta, ya dinda kekasihku karena kini yang aku dengar hanya alunan nada-nada cinta, aku merasa ada angin sejuk menerpa wajah kita dari luar lewat jendela kamar yang dibiarkan terbuka, hujan kini telah reda sepenuhnya, dan tempat ini tempat terindah sepanjang hidupku, bersama memandang gelapnya malam dan remang-remang nyala lampu kamar, dinda aku ingin selamanya kau berada dalam pelukanku, selamanya kita berada dalam cinta, terasakah olehmu getar-getar cinta ini, merasuki tubuh sampai pada hati yang terdalam, menyatu dengan sel-sel yang ada dalam tubuh kita, oh sayang apa aku terlalu berlebihan?
Kini kulihat sang rembulan menampakan diri, sinarnya sedikit demi sedikit memasuki jendela lalu sampai juga menyinari wajah kita.

“lihatlah kanda, bulan itu sudah tak malu-malu lagi” katamu sambil menunjuk bulan

“ya dinda, mungkin dia bosan mengintip saja dibalik awan”

Kita berdua sama-sama menyaksikan sang rembulan yang bersinar terang melengkapi kemesraan dan kehangatan ini

“maukah kanda bawakan rembulan itu” pintamu hanya memandangi rembulan
Aku tersenyum tentunya,
“andaikan kanda mampu dinda, pasti telah kanda bawa dari langit hanya untuk dinda seorang”

“bohong ah!”

“ah dinda sayang, kanda ini hanyalah seorang manusia biasa yang hanya bisa mencintai dinda dengan sepenuh hati”

Aku tersenyum dan kau pun tertawa manja, kita tahu percakapan kita ini lebay dan berlebihan tapi hanya sebagai pelengkap kemesraan kita berdua

“kanda bawalah dinda terbang, lakukan dinda sesuka hati, dinda berikan segalanya...”
Mendengar itu lalu aku tatap wajahmu, wajah yang tersinari rembulan, mata yang menatapku manja, dan aku lihat bibir mu yang nakal itu, benarkah itu kekasihku? Sebesar itukah cintamu itu padaku?

“oh dinda.........” lalu aku cium bibir mu, aku lumat habis, aku baringkan diatas ranjang

Dinda engkau tersenyum selalu, diatas ranjang cinta ini kau berikan cintamu yang nyata, kau korbankan kesucianmu padaku dengan keikhlasan. Tak terkira pengorbanan mu itu padaku karena aku bukanlah seorang yang sempurna, aku sangat banyak kekurangan dan pengorbanan mu itu sangatlah berarti untukku, suasana yang sepi ini membuat kita berdua hanyut dalam surga dunia, dalam lautan asmara yang diimpikan semua orang, kudaki puncak kenikmatan yang selalu ku nanti malam ini.
Di luar, bintang-bintang berhamburan menghiasai percintaan kita, lalu terdengar suara jangkrik bersahutan menyoraki, cicak-cicak di dinding masih sibuk mengintip dan semut-semutpun masih berpura-pura mencari gula, mungkin bukan mengintip nyatanya mereka terang-terangan menyaksikan pernyataan cinta ini, penyatuan cinta ini dinda.
Berjam jam dinda, berjamjam lamanya kita mencicipi surganya cinta, tapi apalah artinya waktu buat kita, hingga penghabisan saat ini, kita berjanji selalu bersama, dan mulai detik ini sampai kapanpun aku beikrar akan selalu mencintai, menjaga, menyayangimu. Seluruh jiwa ragaku untukmu. Terima kasih dinda.
Continue reading →

(Dinda III) Mawar Merah

0 komentar


kau tahu dinda, malam saat kau melingkarkan kedua tanganmu di pundakku dan mencoba merangkulku, aku tahu bahwa kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Cinta telah bermain-main di kedalaman hati kita, namun ia tidak memberi ruang bagi kita untuk hidup bersama lebih lama.

Aku ingat saat pertama kali kita bertemu di sebuah jalanan kota. Aku tengah berteduh dari derasnya hujan yang mengguyur sore itu dan Aku ingin sejenak memanjakan kakiku yang telah berjam-jam mengelilingi kota yang kemudian aku tahu ini adalah kotamu, sembari mataku melihat-lihat keriuhan orang-orang yang berlari-lari menghindari guyuran air hujan.

Semalam sebelumnya aku baru sampai di kotamu untuk sebuah pertunjukan kelompok band ku di sebuah gedung kesenian yang diselenggarakan oleh pengusaha rokok sebagai bentuk iklan dan jauh-jauh aku datang ke kotamu sebagai kecintaanku terhadap musik. Pagi harinya, aku meminta ijin pada teman-temanku untuk berkeliling  sendirian mengakrabi kotamu yang indah itu. kemudian hujan pun turun dengan lebatnya membuatku berhenti untuk menepi di teras sebuah pertokoan yang telah tutup atau mungkin tutup karena hujan. Guyuran hujan itu yang kini aku tahu sebagai sebuah keharusan takdir yang hendak mempertemukan aku denganmu, dindaku.

Saat itu engkau berlari-lari kecil menghindari genangan- genangan air dan menembus derasnya hujan. Aku tidak tahu dari mana engkau datang. Dan memang nya apa yang harus kuketahui dari orang - orang yang tak kukenali

Seorang gadis berambut panjang tegerai basah kena air hujan menghampiriku. Ah, kau bukan menghampiriku tentunya. kau hanya ingin mencari perlindungan dari guyuran hujan sepertiku dan seperti yang lainnya. pakaian hitammu terlihat basah. Setelah sampai di dekatku, kau memberi seulas senyuman. kau cantik dan anggun, Butir-butir air sisa kehujanan aku perhatikan mengalir melalui pipi dan hidungmu. Segera kau menyekanya dengan tanganmu yang indah yang juga basah, kulitmu putih mulus, dalam hati aku diam-diam mengagumimu

Aku hanya bisa mencuri-curi pandang untuk menatap wajahmu yang basah, karena aku takut jika tatapan mataku engkau artikan tatapan mata seorang lelaki penuh nafsu atau tidak sopan.

Detak jantungku tiba-tiba berpacu lebih cepat saat tanpa sengaja kita bertatapan mata seaat. Kau tersenyum malu dan kembali mengalihkan pandanganmu menatap titik-titik hujan yang tak kunjung reda. Aku tahu kita berpikiran sama waktu itu, tentang hujan yang entah kapan berhentinya.

Kaulah yang mengajakku bicara waktu itu. 

“Mau kemana?” tanyamu.
“mau ke gedung kesenian”

Hanya itu yang bisa kujawab karena selanjutnya aku tidak tahu harus ngomong apa Aku hanya memaksakan diri untuk melanjutkannya dengan senyuman. Meski aku bisa saja menggunakan teknik berkenalan yang diajarkan pakar percintaan ronald frank namun di depanmu semua kemampuanku itu lenyap, aku tidak berkutik dalam dunia nyata

Sebuah angkutan kota terlihat di kejauhan. Kau melambaikan tangan yang kemudian angkutan kota itupun berhenti, tiba-tiba ada sebuah dorongan dalam hatiku untuk menyampaikan pesan padamu

“Nanti malam datang ya.” Detik selanjutnya aku terdiam, menyesali apa yang baru saja aku ucapkan.

Siapalah aku, siapalah engkau.. apa hubungannya aku menyuruhmu untuk datang, aku sangat malu sekali jadinya, Namun sebelum kau masuk angkutan itu, kau berbalik menatapku, tersenyum dan mengangguk pelan.
Dan kubalas dengan senyuman pula, aku merasa lega sekali kemudian selanjutnya Aku hanya bisa memandangimu di dalam angkutan kota yang membawamu menjauh dan menjauh sampai menghilang di kejauhan.

Tak pernah kukira dan tak pernah kumenduga ternyata engkau benar-benar datang di malam hari itu. Mulanya tentu aku tidak mengenalimu di antara kerumunan pengunjung yang melihat pertunjukan band ku karena saking banyaknya jumlah mereka. Kaulah yang menyapaku terlebih dulu.

“Permainan yang bagus,” katamu mengagetkanku.

Aku sedang berjalan ke arah penonton bersama teman-temanku untuk membaur dengan mereka dan melihat Pertunjukan kelompok band yang lain. Kitapun berdiri berdekatan dan mulai berkenalan, dan andai kau tahu betapa bergemuruhnya dadaku, Dinda. Sampai-sampai aku hanya bisa berucap sepotong-potong kalimat menanggapi apa yang kau katakan tentang pertunjukan band yang tengah kita lihat bersama itu. Saat itu aku tahu, ternyata kau juga seorang anggota band, bahkan kau berkata kalau kau tengah serius berlatih vokal. Aku jadi semakin tertarik untuk mengenalmu lebih dekat ketika itu.

Adakah cinta yang tumbuh di dalam hati kita atau hanya aku yang merasakannya ketika itu, ku tak tahu kenapa aku jatuh hati kepada seseorang begitu cepat, memang banyak perempuan-perempuan cantik yang pernah kutemui ditempat kerja atau ditempat umum tapi itu hanya sebatas kagum saja bukan sebuah perasaan khusus yang dalam seperti cinta. Berapa orang yang pernah kita temui dalam hidup kita yang memang benar-benar membekaskan ingatan yang dalam dalam ingatan kita? Aku yakin hanya satu berbanding seribu dari orang-orang yang sesungguhnya pernah kita temui.

Namun, pelukanmu di malam itu meruntuhkan semuanya. Tentu aku juga tidak menduga kau berani memelukku, tapi bukankah kita tidak pernah tahu pikiran seseorang itu bagaimana. Inilah saat yang mungkin dirasakan oleh semua pejalan saat menemukan tempat di mana ia ingin sekali berhenti, karena telah yakin di tempat itulah sesuatu yang ia cari berada. Aku seperti menemukan belahan hati yang selama ini menyendiri

Kemudian pelukanmu yang lekat di halte bus itu, abai akan pandangan mata semua orang yang memperhatikan kita abai akan tatapan teman-temanku juga, dengan tatapan yang kita tahu bukanlah tatapan-tatapan saat melihat film drama romantis. Kita berdua tahu, bahwa saat itu adalah akhir dari sebuah kebersamaan kita yang sesaat.

"dinda harap kakak kembali dengan bunga mawar merah" katamu melepasku

Kemudian bus membawaku jauh darimu, ada sebuah kesadaran aneh dalam anganku ketika kau meminta mawar merah, namun aku tak tahu apa, hanya yang kurasa aku tidak akan berjumpa denganmu lagi walau setelah perpisahan itu kita masih bisa menjalin hubungan lewat baris-baris kata dalam layar kaca dan suara-suara pada alat komunikasi atau sebagainya, namun ruang kosong antara kau dan aku tetap tak terisi oleh perjumpaan raga.

***

Tiga tahun berlalu dan kini aku kembali menjejakkan kaki di kotamu dinda, namun keadaannya telah jauh berbeda

Di genggaman tanganku seikat bunga mawar merah yang masih segar seperti yang kau minta. Dengan langkah gontai aku menyusuri jalan-jalan di kotamu. Air mataku tak henti-hentinya mengalir.

Kumasuki sebuah pemakaman dan berhenti di sebuah gundukan tanah yang masih terlihat baru. Kutabur bunga itu di atas pusaramu. Bunga yang kau minta, pertanda yang kau katakan padaku 3 tahun yang lalu, ternyata selama ini sebuah penyakit telah menggerogotimu sejak lama dan kau tak pernah memberitahukannya padaku. 3 tahun kita terpisah hanya lewat dunia maya kita menjalin hubungan dan kini aku tahu selamanya kita akan terpisah.

Dinda, hanya sehari itu kita berjumpa dan bercinta dalam perjumpaan raga, namun kenangan akan engkau tidak akan pernah hilang dan tak kan pernah kulupakan selama nafas masih tersisa
hanya sehari itu tak kan pernah kutemukan lagi dirimu, dimanapun...



Continue reading →

Labels